28 Oktober 2019 –
Penyerahan Bantuan Printer untuk PAUD Kutai Lama
28 Oktober 2019 –
Penyerahan Bantuan Printer untuk PAUD Kutai Lama
TEKAD melakukan perubahan yang pastinya ke arah lebih baik dari tahun 2018 ke tahun 2019 kami bawa pada acara akhir tahun PT Bara Kumala Group (BKG) yang berlangsung 30 Januari 2018. Keinginan untuk melakukan perubahan itu pun kami awali dengan perubahan suasana acara. Kalau setiap pergantian tahun kegiatan yang dilaksanakan berlangsung pagi hingga siang hari, kali ini suasananya diganti menjadi sore ke pagi.Ya, sejak sore pukul 14.00 WITA seluruh karyawan yang jumlahnya mencapai 400 orang sudah harus berkumpul di Rumah Ulin Arya di Desa Bayur, Kelurahan Sempaja, Samarinda. Wahana rekreasi keluarga terkenal di Kota Samarinda itu “dikuasai” BKG selama 23 jam demi memeriahkan kegiatan akhir tahun kami yang kali ini ber-tag line Change or Die dan tema Membangun Pribadi Karyawan Yang Bertanggungjawab Untuk Menggapai Berkah.
“Membalik” suasana acara dari sore ke pagi hari merupakan ide dari Chairman kami H Achmad Husry yang menginginkan perubahan mendasar dalam diri karyawan untuk bekerja lebih baik dan memotivasi semangat serta meningkatkan kinerja yang muaranya adalah kesejahteraan perusahaan.
Karena acara berlangsung sore, malam hingga pagi, tentu saja kesibukan luar biasa utamanya bagi panitia yang harus mempersiapkan secara mata dan detail mulai dari kegiatan yang berlangsung sejak awal sampai akhir hingga mempersiapkan peralatan yang diperlukan mulai dari perlengkapan mandi sampai makanan.
Sejak jam dua sore seluruh karyawan satu persatu mulai berdatangan hingga jumlahnya mencapai ratusan, muladari karyawan PT Bara Kumala, PT Aditama Energi dan PT Sinet yang tergabung dalam BKG ditambah PT Janan Mineral Indonesia (JMI), PT Sima Elek hingga karyawan Rumah Ulin Arya berbaur. Sore hari diisi dengan pemaparan dari para direktur kepada karyawan masing-masing sementara jelang petang ada Ustadz Raden Ahmad Affandi yang mengisi tausiyah.
Yang menarik adalah suasana santri seperti dipondok pesantren dihadirkan pada acara kami ini, dimana seluruh karyawan mengenakan sarung, baju putih dan kopiah layaknya di pesantren. Suasana religious ini sengaja dihadirkan agar kegiatan semakin khidmat dan memaknakan kalau segala daya upaya yang dilakukan tak akan berhasil kalau tidak atas kehendak Allah sehingga harus selalu mengingat kepada-Nya.
Usai tausiyah dari Ustadz Raden dilanjutkan salat Maghrib berjamaah, acara malam hari pukul 19.00 WITA diawali dengan lomba Jejak Santri. Seluruh lampu dimatikan dan gelap gulita dan karyawan yang dibagi perkelompok harus menuju tenda tempat tidur mereka di Taman Ulin Arya secara beramai-ramai dengan hitungan waktu dan tentu saja ada hadiah besar yang dsiapkan untuk juara di lomba Jejak Santri ini. Penampilan para direktur BKG seperti Wali Songo menghebohkan acara ini sebelum pentas seni digelar. Berpakaian serba putih lengkap dengan sorban, lagu Lir Ilir pun dinyanyikan diserta narasi yang menyentuh sehingga membuat acara tetap khidmat.
Setelahnya, berlanjut dengan kreasi dan aksi para karyawan pada seluruh unit di atas panggung dengan tema masing-masing. Kelompok Madihin dari PT Sinet dan aksi panggung dari karyawan Samarinda membuat keduanya jadi yang terbaik di acara pentas seni ini dengan karyawan Rumah Ulin Arya berada di posisi ketiga dan semuanya mendapatkan hadiah.
Sebelum diperbolehkan istirahat dan tidur pukul 02.00 WITA dinihari, Denny Kurniawan dari ESQ Jakarta berhasil membuat emosi karyawan turun naik, gembira, tertawa, sedih dan menangis untuk kemudian bersemangat kendati hari surat larut menjelang dinihari. Pukul 04.00 WITA semua peserta acara dibangunkan untuk persiapan salat subuh berjamaah hingga pukul 05.15 WITA dan acara diakhiri dengan pengumuman para pemenang di seluruh kegiatan.
Secara keseluruhan acara akhir tahun 2018 menuju tahun 2019 kami sangat berkesan dan sulit dilupakan karena berlangsung dalam suasana berbeda. Kesan mendalam dirasakan dan tekad untuk melakukan perubahan kinerja ke arah lebih baik demi kesejahteraan perusahaan pun diusung dan akan dibuktikan hasilnya pada akhir tahun 2019 mendatang. (*)
BANGGA, itulah yang kami rasakan. Bagaimana tidak, ribuan umat muslim mengenakan pakaian berwarna putih memadati lapangan sepakbola Desa Kutai Lama, Kutai Kartanegara Rabu (7/11/2018) petang hingga tengah malam lalu. Mereka datang dari berbagai daerah bahkan dari luar Kalimantan Timur untuk mengikuti Tablig Akbar dan Haul Habib Hasyim Bin Husyaiyah Bin Yahya atau Habib Tunggang Parangan sekaligus memperingati Maulud Nabi Muhamad SAW dimana perusahaan kami jadi sponsor utama kegiatan ini yang sudah memasuki pelaksanaan ketiga kalinya.
Ya, kami dari PT Bara Kumala Grup terdiri dari PT Bara Kumala, PT Aditama Energi dan PT Sinet, selalu konsen terhadap kegiatan seperti ini terlebih lagi acaranya bersifat keagamaan dan di Kutai Lama sebagai kawasan dekat perusahaan kami selama ini mayoritas beragama Islam.
Suasana tabligh kian terasa saat ribuan umat muslim mengumandangkan sholawat nabi yang diiringi rebana. Dua penceramah atau pemberi tausiyah didatangkan yaitu ustadz dari Kaltim KH Zhofaruddin alias Guru Udin dan Habib Alwi bin Abdurrahman Alhabsyi dari Jakarta.
Hadir pula pada kegiatan tersebut Rektor Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Kaltim, H Farid Wadjdy dan Anggota DPRD Kukar, Abdul Rasyid serta beberapa pejabat Pemprov Kaltim, Pemkab Kukar pihak Polres Kukar dan Kodim 0906 Tenggarong.
Seperti biasa, Guru Udin menyampaikan ceramah dengan gaya kocak yang membuat jamaah tak merasakan ngantuk kendati acara berlangsung hingga tengah malam. Sementara Habib Alwi bin Abdurrahman Alhabsyi mengharapkan agar para kaum muslim selalu meningkatkan ketaqwaanya kepada Allah SWT dan selalu menghormati para ulama yang menyiarkan agama Islam. Apalagi dalam memperingati perayaan maulid nabi ini. Sehingga nantinya Kaltim ini dapat terhindar dari segala bencana dan doanya terkabul.
“Memperingati maulid nabi Muhammad (20/11) kita harus memberikan hadiah kepada Nabi Muhammad yakni beribadah sebanyak banyaknya, seperti kita memberikan hadiah saat anak atau saudara ulang tahun,” ucapnya.
Kepala Desa Kutai Lama, Nurdin menerangkan mengatakan bahwa ulama bernama asli Habib Hasyim bin Musayih bin Yahya itu adalah sosok yang sangat berjasa dalam menyebarkan Islam di Kaltim, terutama Kukar. “Beliau merupakan ulama yang berhasil mengislamkan Kerajaan Kutai. Sebab itu, peringatan haul ini juga bertujuan agar masyarakat mengingat kembali sejarah Islam di Kaltim,” ungkapnya saat ditemui di sela sela acara.
Dari tahun ke tahun kegiatan ini berlangsung, pengunjungnya semakin meningkat baik itu dari warga sekitar Kaltim hingga luar Kaltim. Hal ini tampak dari permintaan warga agar panitia menyediakan telur lebih banyak. “Nanti ada lelang telur, sebelumnya kami cuman menyediakan 2018 biji sesuai tahunnya, cuman warga minta banyak jadi sekitar 3000 kami sediakan ini,” kata Nurdin.
Direktur Utama kami dari PT Bara Kumala yang juga tokoh tokoh masyarakat Desa Kutai Lama, HM Idrus pada kesempatan itu mengatakan acara tabligh akbar digagas selain untuk meningkatkan keimanan warga juga ingin mensosialisasikan tentang situs bersejarah di Kutai Lama. “Kami ingin memperkenalkan Desa Kutai Lama ini memiliki wisata religi,” jelas Dirut kami. (*)
SEBAGAI bagian dari wilayah yang masuk sekitar perusahaan tempat kami selama ini melakukan aktivitas kerja sehari-hari, kepedulian terhadap musibah yang terjadi sudah jadi keharusan untuk dilakukan, termasuk saat kebakaran melanda kawasan Desa Sungai Mariam RT 13 dan 14, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kukar, Minggu (15/7) sekitar pukul 02.00 dini hari lalu.
Tak ada korban jiwa namun kerugian mencapai Rp5 miliar, membuat kami merasa terketuk hati untuk ikut membantu mereka yang tertimpa musibah dimana ada 35 unit rumah tinggal puing gosong, 49 kepala keluarga harus mencari hunian baru dan 145 jiwa kehilangan tempat berteduh.
Tak banyak yang bisa kami berikan, namun sembilan bahan pokok langsung kami distribusikan ke lokasi musibah hanya beberapa jam setelah kebakaran terjadi.
Karyawan kami yang sehari-hari bertugas di site Kutai Lama, membawa bahan makanan beberapa dus mie, minyak makan, beras dan keperluan lainnya. Diterima Camat Anggana Hj Norhairi, karyawan kami menyampaikan rasa keprihatinan atas musibh yang terjadi. “Semoga bantuan ini bisa meringankan beban para korban. Tak banyak tapi ini bentuk kepedulian kami kepada warga yang tertimpa musibah,” kata Andi Rahmad, karyawan kami mewakili perusahaan.
Musibah kebakaran di Anggana ini terjadi ketika sebagian besar warga sedang tertidur lelap usai menonton pertandingan sepakbola Piala Dunia 2018. Warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Akses lokasi kebakaran yang jauh membuat petugas pemadam kesulitan menjangkaunya. Api cepat merambat ke pemukiman padat penduduk di bantaran Sungai Mahakam yang terbuat dari kayu. Sekitar pukul 04.30 WITA api baru berhasil dipadamkan.
Setelah karyawan kami memberikan bantuan, pada Selasa, 17 Juli atau tiga hari setelah musibah kebakaran terjadi, Direktur kami dari PT Bara Kumala, HM Idrus HB dan H Muhammad Ihsan melihat langsung lokasi kebakaran bersama Penjabat Bupati Kutai Kartanegara H Edi Damansyah.
Pada kesempatan tersebut Direktur kami mengungkapkan kalau bantuan yang sudah diberikan sebagai bagian dari tanggungjawab perusahaan kepada masyarakat sekitar. “Kami wajib membantu karena itu program CSR (corporate social responsibility) perusahaan yang memang harus dikeluarkan,” tegas HM Idrus.
Bersama Penjabat Bupati Kukar, Direktur kami juga sempat melihat langsung kondisi kawasan pasca kebakaran dan melihat tempat penampungan sementara para korban di masjid yang ada di dekat lokasi kebakaran dan mendengarkan dialog antara Penjabat Bupati Kukar dengan para warga yang kehilangan tempat tinggal. (*)
ADALAH sesuatu yang sangat membanggakan bagi kami bisa membantu masyarakat tak mampu terutama di sekitar wilayah kerja kami di Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara. Komitmen kami sejak awal tak sekadar mengejar keuntungan pribadi, namun juga berbagi dengan warga agar kesejahteraan yang kami rasakan juga bisa dirasakan mereka yang tak mampu.
Kami menyadari kalau masyarakat sekitar perusahaan berandil besar dalam membangun perusahaan kami yang mampu bertahan sampai saat ini. Karena itulah tak ada keraguan bagi kami untuk ambil bagian dari beberapa perusahaan di Kecamatan Anggana jadi bapak angkat untuk 100 warga disana melalu program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Kalimantan Timur
Dibawah ini beberapa momen saat berlangsungnya kegiatan kerjasama yang digagas Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bersama BPJS dan perusahaan di Kecamatan Anggana. (*)
SEBAGAI bagian dari bentuk tanggungjawab kepada masyarakat tak mampu di wilayah kerja yaitu di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, kami dari PT Bara Kumala Grup ambil bagian bersama enam perusahaan lain menjadi bapak angkat untuk 100 warga di daerah tersebut yang diformalkan dalam acara Sinergi Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat JKN-KIS bagi Warga Tak Mampu di Areal Konsesi Badan Usaha Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara Selasa, 17 Juli 2018.
Acara berlangsung di aula pertemuan Kantor Kecamatan Anggana Rabu, 17 Juli 2018 lalu yang dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kutai Kartanegara H Edi Damansyah. Mewakili perusahaan kami adalah Direkrtur PT Bara Kumala, HM Idrus HB dan Muhammad Ihsan. Acara ini sendiri digagas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kalimantan Timur.
Dalam data yang dimiliki Kecamatan Anggana, masyarakat tak mampu di kecamatan tersebut jumlah totalnya sebanyak 5.963 orang dari 8 desa yaitu Anggana (421 warga tak mampu), Handil Terusan (1.260), Kutai Lama (761), Muara Pantuan (1.669), Sepatin (922), Sidomulyo (567), Sungai Meriam (740) dan Tani Baru (623).
“CSR bisa digunakan untuk harkat hidup masyarakat banyak terutama mereka yang tidak mampu. Melalui CSR pula kita semua diingatkan kalau banyak warga tak mampu di Kutai Kartaengara ini,” kata Plt Bupati Kukar Eddy Damansyah dalam sambutannya pada acara tersebut. “Niatkan ini semua untuk ibadah agar perusahaan semakin sejahtera,” imbuhnya.
Total ada 100 warga yang kami bantu di wilayah Anggana yang tentu saja kami berharap bisa semakin banyak nantinya warga yang tak mampu yang bisa kami bantu. “CSR kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Karena itu kita tentu harus ambil bagian di dalamnya,” ujar Direktur kami HM Idrus HB.
Mewakili BKG, Direktur kami menandatangani memorandum of understanding (MoU) kerjasama untuk membantu warga tak mampu tersebut yang disaksikan Plt Bupati Kukar dan manajemen BPJS Kalimantan Timur. (*)
Jaka Prahasta dan Yudhi Permana, dua instruktur dari CV Division Aero Bandung, Jawa Barat, yang bergerak di bidang jasa dan barang kedirgantaraan, kami datangkan untuk berbagi pengalaman pada pelatihan ini. “Dengan drone selain mempermudah saat mengambil foto dan video yang bagus, juga mempermudah dalam pembuatan peta terutama untuk topografi atau pemetaan lahan,” jelas Jaka kepada peserta pelatihan.
SEIRING dengan semakin maju dan canggihnya zaman saat ini, perusahaan kami pun tak mau tertinggal memanfaatkan teknologi tersebut yang salah satunya adalah menggunakan drone. Secara umum, drone merupakan suatu kendaraan udara yang berbentuk seperti pesawat terbang atau helikopter yang dioperasikan tanpa menggunakan awak atau pilot dan dilengkapi dengan alat perekam atau foto. Kalau awalnya drone merupakan fasilitas yang hanya digunakan oleh pihak militer maupun pemerintah, kini juga ambil bagian dari pekerjaan di perusahaan-perusahaan.
Hampir semua perusahaan besar di Indonesia sudah menggunakan alat ini dan kami pun tak ingin tertinggal untuk melakukan hal yang sama. Karena itulah, selama tiga hari pada tanggal 9, 10 dan 11 Mei 2018 lalu kami menggelar pelatihan yang disebut Drone Aerial Mapping,
Masing-masing perusahaan di bawah PT Bara Kumala Grup yaitu PT Aditama Energi, PT Sinet dan PT Bara Kumala juga perwakilan dari PT Sinar Kumala Naga mengikuti pelatihan ini yang juga disebut Pelatihan UAV (Unmanned Aerial Vehicle) alias wahana pesawat tanpa awak yang merupakan salah satu media untuk pemetaan yang banyak digunakan untuk keperluan survei dan pemetaan.
Jaka Prahasta dan Yudhi Permana, dua instruktur dari CV Division Aero Bandung, Jawa Barat, yang bergerak di bidang jasa dan barang kedirgantaraan, kami datangkan untuk berbagi pengalaman pada pelatihan ini. “Dengan drone selain mempermudah saat mengambil foto dan video yang bagus, juga mempermudah dalam pembuatan peta terutama untuk topografi atau pemetaan lahan,” jelas Jaka kepada peserta pelatihan.
Hari pertama Rabu, 9 Mei, pelatihan berlangsung di kantor utama kami, Jalan Pangeran Antasari 11, Samarinda yang lebih fokus pada pengenalan drone tersebut dan dilanjut dengan sedikit praktek di halaman kantor.
Selanjutnya praktek lapangan kami laksanakan di tambang pada Kamis, 10 Mei di FOX 5 areal PT Sinar Kumala Naga. Cuaca mendukung kami untuk mengoperasikan drone dengan terlebih dulu menentukan titik-titik pemetaan. Hanya berlangsung sekitar dua jam, cuaca berubah menjadi hujan membuat praktek lapangan haru segera kami sudahi.
Hari terakhir pada Jumat, 11 Mei, hasil praktek lapangan kami bawa ke ruang rapat untuk melihat mapping atau pemetaan areal lahan dan hasilnya sangat memuaskan. Instruktur yang memberikan pelatihan kepada kami pun merasa senang karena peserta bisa mengimpelemtasikan dengan cepat yang didapat. Selanjutnya kami akan terus mengasah kemampuan menggunakan drone ini yang muaranya untuk memudahkan operasional kerja dan kesuksesan perusahaan di masa mendatang. (*)
JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Harga Batu Bara Acuan (HBA) Maret 2019 meningkat 1,16 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Harga itu tertinggi sejak Mei 2012 sebesar US$102,12 per ton.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Sri Rahardjo mengatakan, HBA Maret 2018 sebesar US$101,96 per ton. Adapun, HBA bulan sebelumnya tercatat US$100,69 per ton. HBA tersebut merupakan harga untuk penjualan langsung (spot) periode 1 Maret-31 Maret pada titik serah penjualan secara Freight on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, kenaikan HBA lebih banyak disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengganggu produksi. “Produksi (batubara) terhambat karena cuaca,” kata Rahardjo pekan lalu.
Sementara, permintaan batu bara dari beberapa negara yang mengalami musim dingin, seperti China masih tinggi. Selain itu, permintaan tinggi juga berasal dari negara-negara ASEAN sebagai sumber energi pembangkit listrik, salah satunya dari Vietnam.
Sebagai informasi, nilai HBA diperoleh rata-rata empat indeks harga batu bara yang umum digunakan dalam perdagangan batu bara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya. (bir)
source: cnnindonesia.com
JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan volume ekspor batubara tahun ini sebesar 371 juta ton, naik 7 juta ton dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai 364 juta ton. Dengan mengacu asumsi harga batubara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar US$ 80 per ton, nilai ekspor batubara tahun ini diperkirakan sekitar US$ 29,68 miliar atau setara Rp 398,45 triliun (kurs US$ = Rp 13.425).
Sementara itu, Kementerian ESDM menetapkan harga batubara acuan (HBA) pada Januari 2018 sebesar US$ 95,54 per ton. HBA tersebut naik 1,6% dibandingkan Desember 2017 yang ditetapkan sebesar US$ 94,04 per ton. Kenaikan harga batubara disebabkan meningkatnya permintaan di sejumlah negara seperti Vietnam, Tiongkok, dan India. Tahun lalu, asumsi harga batubara dalam APBN-Perubahan 2017 ditetapkan sebesar US$ 75 per ton, sementara rata-rata HBA sepanjang 2017 sebesar US$ 86,2 per ton.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot mengatakan, target produksi batubara tahun ini mencapai 485 juta ton, meningkat 5% dibandingkan realisasi produksi 2017 yang mencapai 461 juta ton.
Dia menegaskan, pemerintah mengendalikan produksi batubara melalui persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Dengan begitu, pelaku usaha tidak bisa semaunya meningkatkan produksi. “Untuk 2018, pemerintah memberikan toleransi, kemungkinan kenaikannya 5% dari realisasi tahun 2017, kira-kira 485-an juta ton,” kata Bambang dalam jumpa pers pencapaian subsektor mineral batubara 2017 dan outlook 2018, di Jakarta pekan lalu.
Bambang menuturkan, produksi 485 juta ton itu tidak sepenuhnya dikirim ke luar negeri. Pasalnya, ada kebijakan untuk pemenuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) sebanyak 114 juta ton. Dengan demikian, kuota ekspor batubara tahun ini mencapai 371 juta ton.
Dia menuturkan, DMO tahun 2017 sebenarnya ditetapkan sebesar 121 juta ton, namun realisasinya hanya 97 juta ton. Hal ini lantaran belum semua proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) beroperasi dan daya serap industri menurun. “Jadi enggak semua produksi diekspor. Ada DMO,” ujar dia.
Realisasi produksi batubara pada 2017 pun di bawah target 477 juta ton, yakni sebesar 461 juta ton. Menurut Bambang, ada berbagai faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi tahun lalu, di antaranya faktor cuaca hingga ketersediaan alat berat. “Untuk beli alat tambang itu saja inden sekitar setengah tahun,” ujarnya. (*)
Source: http://id.beritasatu.com/energy/2018-ekspor-batubara-371-juta-ton/170611