MENDUNG menggantung di pagi hari Selasa, 4 Februari 2015, tak menyurutkan semangat jajaran direksi, manajer dan beberapa staf kami dari PT Bara Kumala Grup (BKG) untuk datang ke Rumah Ulin Arya (RUA) di Desa Bayur, Kelurahan Sempaja Utara.
Kehadiran di tempat asri tersebut dengan tujuan mengikuti Training of Trainer (TOT) alias Pelatihan untuk Pelatih yang muaranya untuk mencari para pengajar untuk jadi pelatih bagi karyawan di BKG yang terdiri dari perusahaan PT Bara Kumala, PT Aditama Energi dan PT Sinet, membentuk tim inti untuk membangun budaya perusahaan serta membekali anggota tim inti agar mahir dan kompeten dalam mensosialisasikan budaya perusahaan.
Mendatangkan trainer dari Jakarta, Sudjono Adimulyo, dari pelatihan ini diharapkan mereka yang mengikuti bisa mendapatkan pengertian yang mendalam tentang Budaya Perusahaan serta mampu berpartisipasi dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi karyawan bahkan berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kepatuhan, kehandalan dan kinerja perusahaan.
“Budaya perusahaan adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh perusahaan dimana hal itu menuntun perilaku dari setiap pekerja perusahaan untuk mendapatkan persepsi bersama yang dianut oleh semua pekerja perusahaan. Dari situ bisa ditemukan cara memecahkan masalah, membentuk karyawan sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan seluruh pekerja,” itulah paparan dari trainer kepada seluruh peserta pelatihan.
Komunikasi antarpersonal jadi salah satu bahasan utama dalam pelatihan ini dimana trainer mengingatkan pentingnya interaksi langsung yang dari situ bisa terjalin kebersamaan antarkaryawan, baik antaratasan dengan karyawan maupun antarkaryawan dengan karyawan.
Hujan deras yang mengguyur di tempat pelatihan tak mengurangi hangatnya pertemuan apalagi teriakan dan yel-yel bergema, menggugah semangat sehingga pertemuan yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari tersebut jadi tak terasa. Kehadiran Komisaris Utama kami H Achmad beste online casino Husry dengan motivasi serta petuah yang diberikannya membuat para direksi, manajer dan staf yang berpotensi merasa kian percaya diri.
Diharapkan setelah pertemuan ini setiap peserta yang mengikuti bisa menjadi “mentor” untuk pekerja yang lain dan setiap dua orang harus melatih se-kurang-kurangnya 10 pekerja. “Dalam waktu 3 bulan setiap mentor harus memantau dan menilai “mentee”nya dalam dua aspek yaitu disiplin dan integritas dan mentor wajib membuat laporan hasil pemantauan dan merekomendasikan dua “mentee” terbaik. Nantinya “Mentee” terbaik akan diberikan pelatihan untuk menjadi mentor selanjutnya,” kata trainer Sudjono.
Interaksi antara trainer dengan peserta di pelatihan ini berjalan sangat baik. Bahkan bagi peserta yang dinilai baik mendapatkan penghargaan berupa pemberian ballpoint pointer kepada tiga peserta terbaik yang diberikan kepada Project Manager Pipin Widodo, Administrasi Umum Andi Rahmat, Kepala Sekuriti Sugiono dan Pengawas Arulian. Komisaris Utama kami menyerahkan langsung penghargaan kepada mereka disertai aplaus dari peserta pelatihan yang jadi penutup kegiatan ini. (*)